Book Review #19 — Wajah Abu-Abu oleh Mita Vacariani
Aku memandang teman-teman baruku satu per satu. Belum tiga bulan aku mengenal mereka, tetapi rasanya sudah seperti mendapatkan keluarga baru. Mereka yang tadinya hanya kupikir sebagai tempat singgah, ternyata malah membuatku betah. — Alin
Hal. 90
Novel ini menceritakan Alin, yang memilih menjadi Makeup Artist meskipun ditentang oleh keluarganya. Namun ternyata, tidak mudah menjadi seorang Makeup Artist pemula untuk berkarir di Ibukota, apalagi dia juga tersandung skandal dengan seorang aktris. Skandal tersebut membuat Alin kehilangan pekerjaan dan kepercayaan dari para kliennya.
Lalu Alin menerima tawaran pekerjaan sebagai perias jenazah di biro jasa kedukaan Hope2Hope milik Yudis, si laki-laki dingin dengan ribuan rahasia.
Namun, di balik sikap Yudis yang dingin, Alin menemukan kehangatan. Yudis membuatnya dapat mencintai pekerjaan barunya sebagai perias jenazah. Hingga akhirnya, keluarga Alin mengetahui pekerjaan barunya yang dimana menjadi Makeup Artist saja sudah ditentang, apalagi ini, menjadi perias jenazah. Keluarga Alin pun ingin Alin berhenti dari pekerjaannya sekarang.
Selama apapun kita hidup, pasti akan kembali kepadaNya. Maka dariitu, lakukan apa yang bisa kamu lakukan saat ini agar tidak ada penyesalan dikemudian hari.
Manusia, kan, kadang suka gitu, baru menyadari pentingnya keberadaan seseorang justru setelah ditinggalkan. — Lidia
Alin.. Yudis.. kalian membuat perasaanku menjadi campur aduk. Memaknai kehidupan dan kematian dengan cara yang sederhana dan bermakna. Cerita yang menyentuh dan melihat lebih dalam pada suatu profesi yang awam untukku. Aku ga pernah datang ke upacara pemakaman kristen tapi aku jadi tau rangkaiannya seperti apa dan disini dikemas cukup detail.
Kisah tentang kehidupan sosial, karir, percintaan, dan keluarga. Kalau sudah menyinggung orang tua dan anak, pasti hal-hal yang ada dibuku ini bisa relate sama kehidupan kita sehari-hari. Disatu sisi menjadi seorang anak rasanya ingin egois juga, namun memang semua harus dilihat dari setiap sudut, agar tidak salah langkah dan dapat menyelesaikan semua hal yang belum selesai sebelumnya.
Rating : 5/5
Genre : Fiksi
Tebal : 243 halaman