Book Review #09 — Mari Jangan Saling Jatuh Cinta oleh Kiranada
“Gejolak pertemananku, bahkan jalan hidupku ke depan mengalir begitu ekstrem. Menanjak dan menurun tak kira-kira. Aku dibanting-banting oleh harapan dan kenyataan”— Cipta
Hal. 41
Buku ini mengisahkan kisah cinta segitiga antara Anya, Cipta dan Bagas. Anya yang bersahabatan dengan Cipta sejak SD, bertemu dengan Bagas yang menyukainya ketika mereka SMA. Buku ini diadaptasi dari wattpad sang penulis. Kisah roman dari anak-anak remaja hingga dewasa.
Cerita yang memiliki sudut pandang tokohnya masing-masing. Sejak awal narasi buku ini sangat detail, jadi butuh waktu untuk membacanya karena tidak langsung to the point. Barulah di pertengahan cerita mulai kerasa, kenapa buku ini narasinya panjang, mulai kerasa emosi-emosi para tokoh sampai ke pembaca. Lalu untuk alurnya, maju mundur. Jadi menceritakan kejadian saat ini dulu, baru kembali ke cerita sebelum kejadian tersebut. Seperti “kenapa bisa kejadian seperti itu, yaa karna ini alasannya”. Baru di 3/4 cerita, mulai alurnya maju.
Kehadiran cinta dapat menghancurkan hubungan baik sepasang manusia.
Aku menyukai pertemanan antara Anya dan Cipta, tidak mengenal status sosial, namun karena saling menjaga satu sama lain, pertemanan mereka tetap bertahan. Sampai pada akhirnya, muncullah perasaan salah satu diantaranya. Kalian pernah dengar ga sih? Katanya, perempuan dan laki-laki yang bersahabatan itu, pasti salah satunya pernah ada rasa. Yap, perasaan itu ada dan mendatangkan kecemburuan. Dimana, Anya memiliki Bagas. Bagas tak menyukai persahabatan diantara keduanya. Sejak saat itu, batasan-batasan mulai muncul. Bagas membuat Anya dan Cipta berpisah karena mereka akhirnya berikrar janji suci.
Hubungan Anya dan Bagas tidak baik-baik saja. Hubungan Anya dan Cipta juga sama. Semuanya berantakan. Hingga pada akhirnya, Anya bertemu dengan Cipta lagi dan disitu, ada kerinduan yang tulus. Benar-benar rindu pada sahabat yang sedari kecil bersama. Tapi kondisinya sudah berbeda. Hingga akhirnya, Anya menyelesaikan perkaranya dengan Bagas dan Anya saling jujur dengan Cipta.
Jujur itu penting dalam sebuah hubungan, baik itu teman, pasangan atau keluarga. Dengan tidak jujur, kita malah dibuat hilang arah. Niat untuk menutupi, namun kita sendiri yang kena imbasnya. Jika sejak awal sudah jujur dengan perasaan masing-masing, maka tidak akan ada pertarungan dengan prasangka pada diri kita terhadap orang lain.
Buku ini bacaan yang ringan, tapi karena aku pingin cerita yang sat set sat set, banyak narasi yang aku skip agar langsung masuk ke topik utamanya. Sempat bingung dengan alur maju mundurnya, karena aku baru mulai baca lagi juga, jadi belum banyak baca buku yang tiap babnya itu ganti waktu. Tapi seru, apalagi momen dimana Anya bertemu Cipta, heartwarming.. rindu sekali melihat momen mereka berdua.
Rating : 4/5
Genre : Novel Romance
Tebal : 322 halaman